Dikpora Waropen Segera Lakukan Monitoring Dan Evaluasi Pemerataan Guru

Botawa - Adanya kejadian beberapa waktu lalu, anak-anak di Distrik Kirihi tingkat SD tidak melaksanakan ujian Nasional dikarenakan aktifitas mengajar dan belajar tidak jalan disebabkan tenaga pengajar tidak ada ditempat.

Melihat Hal tersebut Plt kepala Dinas Pendidikan Kabupaten waropen Mesak M Wonatorei,S.Pd kepada wartawan belum lama ini. mengatakan, untuk mengatasi masalah tersebut Dinas Pendidikan Waropen akan melakukan pemerataan guru, katanya guru-guru saat ini di waropen semua terkumpul di urfas dan waren, sehinngga beberapa dari mereka akan di pindahkan ke kirihi terutama guru garis depan (GGD).

Namun sebelumnya melalui Dinas Pendidikan ,Pemuda dan Olahraga Waropen akan segera melakukan monitoring dan evaluasi terhadap belum adanya pemerataan guru disekolah-sekolah yang berada diwilayah kabupaten waropen pada sekolah tingkat Dasar maupun Menengah .



Menurut Mesak M Wonatorei Selaku Plt di Dikpora bahwaa berdasarkan hasil monitoring dan pendataan tersebut akan menggeser sebagian guru-guru yang berada diwilayah perkotaan demi memenuhi kebutuhan guru di sekolah-sekolah yang berada diluar kabupaten atau distrik sehingga ada pemerataan.

“Dengan dasar monitoring kami juga dapat mengetahui berapa guru yang saat ini tengah memasuki masa pensiun karena rata-rata guru yang sudah PNS dikabupaten ini sangat minim sehingga yang paling banyak tersebar di sekolah-sekolah tingkat SD,SMP dan SMA paling banyak adalah guru honorer”ucap Mesak kepada wartawan ketika ditemui diruangan kerjanya belum lama ini.

Selain itu banyaknya guru-guru yang telah PNS pada tahun 2016 ini memasuki masa purnabhakti kata Plt Kadis Dikpora menjadi masalah oleh karenanya dengan melakukan monitoring dan evaluasi nantinya dapat mengetahui persis berapa guru lagi yang dibutuhkan terlebih khusus bagi guru di pendidikan Sekolah Dasar.

“Kita memang kekurangan guru karena di kabupaten ini semua kampung ada sekolah dasar maka hasil monitoring nanti kami bisa mengetahui berapa guru yang kurang dan sekaligus melakukan perekrutan tenaga guru tidak tetap untuk melengkapi kekosongan guru-guru khusus pendidikan sekolah dasar” jelas Mesak Wonatorei.

Sementara itu keberadaan guru penugasan dari pemerintah pusat yakni Guru Garis Depan(GGD) kata Kepala Dikpora diakui memang sesuai aturannya mereka harus berada di daerah pinggiran atau daerah terpencil dengan tujuan ketika mereka berada ditempat itu ada program-program yang setiap bulannya dilaporkan ke pusat sehingga ada kegiatan-kegiatan dari pusat yang diturunkan untuk membantu masyarakat yang berada di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar).

“ Dari hasil monitoring kita juga terhadap GGD ini kami akan tempatkan sesuai keperuntukkannya sehinga mereka melaksankan tugas sesuai apa yang mereka telah tanda tangan kerjasama antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah” ujarnya.

Disinggung Pemerataan guru di distrik jauh yakni distrik Kirihi dan Walai apakah akan dapat terpenuhi Mesak mengatakan distrik tersebut yang merupakan distrik perbatasan kabupaten Intan Jaya dengan otomatis guru dari GGD ini harus berada di daerah itu hanya saja karena masalah transportasi yang cukup sulit yang juga membuat tidak ada proses ujian di tahun ini di distrik itu maka diharapkan tahun ajaran 2016-2017 ini akan kembali diaktifkan untuk melaksanakan pendidikan karena undang-undang menjamin setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan.

“Dengan demikian anak-anak yang berada didistrik itu berhak untuk mendapatkan pendidikan , maka guru-guru yang akan kami tempatkan disitu salah satunya adalah guru dari GGD karena wilayah itu adalah wilayah 3 T” pungkas Mesak.

*(af/waropenkab.go.id)

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungannya di Blog Pak Pandani | Belajar dan Berbagi. Jika ada pertanyaan, saran, dan komentar silahkan tuliskan pada kotak komentar dibawah ini....

Salam Pak Pandani

Lebih baru Lebih lama